Baturaja, Sumselupdate.com – Nasib suatu kaum siapa tahu? Sekalipun dia seorang penjahat harus tetap dirangkul dan diperhatikan.
Nah, tampaknya gambaran itu tak begitu dirasakan para narapidana Rutan Baturaja, apalagi menjelang Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah tahun ini.
Padahal menurut Kepala Rutan Baturaja, Herdianto sebagian besar penghuni napi adalah warga Ogan Komering Ulu (OKU).
“Bukan maksud untuk ngompori, coba pikirkan tidak ada satupun manusia di dunia sengaja melakukan kejahatan. Mereka bukan orang jahat, tapi mereka hanya tersesat dan bukan untuk dikucilkan tapi mereka harus diperhatikan,” ucap Karutan Baturaja, Herdianto, Sabtu (24/6/2017).
Semenjak puasa hingga lebaran ini, Herdianto mengungkapkan, para napi yang berjumlah 456 di Rutan Baturaja sangat kurang diperhatikan dari pemerintah Kabupaten OKU hal ini membuatnya tidak habis pikir.
Padahal sebagian besar napi adalah masyarakat OKU yang tentu sedikit banyak jadi tanggung jawab pemerintah untuk memperhatikannya.
“Satu helai sarung saja diterima mereka (napi) tentu sangat membahagiakan, apalagi napi jauh dari keluarga jelang lebaran ini,” ujar Herdianto.
Pihaknya, dalam hal ini Rutan Baturaja, telah berusaha maksimal memberikan perhatian, pemahaman terhadap para napi untuk tidak melakukan perbuatannya lagi setelah keluar nanti, termasuk pembinaan di dalam.
“Nah, kita harus menyadari bersama para napi perlu perhatian dari semua elemen, termasuk memberikan lapangan pekerjaan tidak dikucilkan dan lain sebagainya. Sehingga para napi bisa diterima kembali di lingkungan masyarakat,” ujar dia.
“Memang ada donatur swasta itu rekanan kita, saya lihat napi sangat bahagia jika mendapat perhatian semisalkan peralatan shalat atau bantuan lainya. Mereka tidak minta lebih kok,” tambah Karutan lagi. (wid)