Gerhana Matahari Total Akan Lewati 12 Provinsi

Senin, 18 Januari 2016

Palembang, Sumselupdate.com — Muncul terakhir melintas di tahun 1983, masyarakat Indonesia di 12 provinsi akan menyaksikan fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT) pada 9 Maret 2016 mendatang. Fenomena ini diprediksi tidak hanya akan menarik perhatian warga biasa, namun juga peneliti, turis, dan peminat astronomi dari berbagai belahan dunia.

Gerhana matahari adalah fenomena langka yang jadi buruan manusia sejak dulu. Kali ini istimewa karena wilayah daratan yang dilalui gerhana total hanya Indonesia. Namun, tidak seluruh wilayah Indonesia yang mengalaminya GMT ini, hanya ada 12 Provinsi yang akan dapa tmelihat fenomena GMT ini dengan durasi waktu yang bervariasi.

12 provinsi tersebut adalah Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, dan Bangka Belitung. Selain itu, semua provinsi di Kalimantan (kecuali Kalimantan Utara), Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara juga dilintasi. Diperkirakan, lama GMT di Indonesia nanti berkisar 1,5-3 menit saja.

Dikutip dari Kompas.com, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin, menyebutkan bahwa gerhana total terpendek terjadi di Seai, Pulau Pagai Selatan, Sumatera Barat, selama 1 menit 54 detik dan terpanjang di Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara, selama 3 menit 17 detik.

Advertisements

Totalitas gerhana terlama terjadi di satu titik di atas Samudra Pasifik di utara Papua Niugini selama 4 menit 9 detik.

Pada Rabu, 9 Maret 2016, gerhana terjadi pagi hari bersamaan dengan perayaan hari raya Nyepi. Di wilayah Indonesia barat, gerhana mulai pukul 06.20 WIB, sedangkan di Indonesia tengah dan timur pukul 07.25 Wita dan 08.35 WIT. Fase GMT rata-rata terjadi satu jam kemudian.

Selama GMT, piringan Matahari tertutup penuh oleh piringan Bulan dan hanya menyisakan cahaya korona atau bagian atas atmosfer Matahari. “Hari yang terang akan berubah seperti senja untuk sesaat,” kata Thomas.

Di luar daerah yang dilintasi jalur totalitas gerhana akan mengalami gerhana matahari sebagian (GMS). Daerah yang mengalami GMS akan melihat Matahari berbentuk sabit. “Seluruh wilayah Indonesia, di luar yang mengalami GMT, akan mengalami GMS,” lanjutnya.

Pemprov Sumel Siapkan Even GMT

Terkait dengan adanya fenomena alam GMT ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) saat ini tengah menyiapkan berbagai event di Jembatan Ampera. Akan digelar berbagai acara menyemarakkan fenomena alam yang terjadi 100 tahun sekali, yakni Gerhana Matahari Total (GMT).

Pelaksana Tugas (Plt) Kadisbudpar Sumsel Irene Camelyn Sinaga mengatakan, pada saat terjadinya GMT, pihaknya telah menyiapkan sejumlah event yang merupakan mitos rakyat. Gelaran pada fenomena GMT itu ditujukan juga untuk mengenalkan kebudayaan masyarakat Palembang.

“Kami akan membuat pementasan mitos rakyat. Ada naga yang memakan matahari. Itu akan dilaksanakan pada hari H, setelah terjadinya GMT. Kemudian, pada saat berlangsungnya gerhana, akan ada breakfast dan sebagainya,” katanya kepada Sumselupdate.com, Rabu (13/1).

Untuk dapat menyaksikan GMT, manusia tidak dapat melihat secara langsung dengan mata telanjang. Setiap orang memerlukan kacamata khusus yang dapat menyerap efek paparan sinar matahari.

Untuk itu, dalam event GMT yang diselenggarakan di Sumsel, khususnya di atas Jembatan Ampera akan dipersiapkan kacamata khusus dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).

“Kacamata akan dipersiapkan oleh Lapan. Ya agar semua orang dapat menyaksikan fenomena alam yang langka terjadi ini,” ujarnya.

“Untuk saat ini saja, sudah ada ratusan dari travel agent baik dari Jepang, Belanda, Australia. Belum lagi yang langsung datang, ini belum dilakukan promosi. Kami akan mampu mendatangkan ribuan wisatawan,” harapnya.

Saat ini, ada beberapa venue yang harus tengah dilakukan peninjauan terlebih dahulu, dan ditunjuk oleh Lapan untuk menentukan titik nol. Seperti Kantor Walikota Palembang, Hotel Aryaduta.

“Beberapa lokasi lain adalah Pulau Kemaro, dan lapangan terbuka lainnya seperti di Jakabaring,” kata Irene. (erk)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.