Dipercaya jadi Distributor Gula Jahe, Rumah Tahfidz Rahmat Butuh Donatur

Selasa, 22 Mei 2018

Palembang, Sumselupdate.com  – Rumah Tahfidz Rahmat Palembang resmi menjadi distributor Produk Herbal Gula Jahe di Palembang. Dalam waktu dua pekan ke depan, gula jahe ini pun akan segera dipasarkan ke sejumlah mini market 212 Mart di kota ini.

Namun, menurut Koordinator dan pengelola Rumah Tahfidz Rahmat Palembang, Imron Supriyadi, dalam memperkuat jaringan dan penyebaran produk ini, pihaknya masih membutuhkan modal tambahan. Sebab, untuk menjadi distributor ini, sistem yang diterapkan produsen dari Jawa Tengah menggunakan cash and carry, atau ada uang baru ada barang.

“Kita saat ini sedang menjaring donatur untuk bisa membantu, baik yang sifatnya hibah atau pinjaman sebagai tambahan modal,” ujar Imron saat dijumpai di Rumah Tahfidz Rahmat Palembang, Jumat (20/5/2018).

Penjualan yang dilakukan selama ini, menurut dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang ini, sudah dilakukan secara manual, dari tangan ke tangan.  Hal ini dilakukan karena pihaknya masih terhambat minimnya modal.

Advertisements

“Selama ini sudah kita jalankan, tetapi ya dari tangan ke tangan, promosinya dari pengajian ke pengajian, sebab modal kita masih sangat terbatas,”  ujar pria yang juga mengelola media online kabarsumatera.com ini.

                      Gula Jahe Merah

 

Membantu Pendidikan Yatim Dhuafa

Upaya yang dilakukan rumah tahfidz ini, lanjut Imron, sebagai upaya menciptakan sumber dana (fun rising) guna meningkatkan tata kelola santri, yang mayoritas Yatim dhuafa. Sebab menurutnya, untuk membangun lembaga pendidikan rumah tahfidz, pihaknya mengaku tidak bisa menunggu para donatur.

“Kalau kita hanya menunggu donatur, posisi kita jadi statis. Donatur ini sifatnya pelengkap saja, bila ada sumbangan Alhamdulillah, kalaupun tidak, kita punya sumber dana untuk keberlangsungan pendidikan di lembaga kami,” ujar jurnalis dan pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sumsel ini.

Menurutnya, menunggu bantuan dari donatur, tidak bisa menjadi andalan untuk percepatan pengembangan lembaga pendidikan seperti rumah tahfidz. Sebab, di satu sisi ada saja para donatur  lupa melakukan donasi. Pada kondisi itu, tim rumah tahfidz harus mengingatkan setiap waktu.

Dia pun menegaskan, akan lebih strategis bila Rumah Tahfidz Rahmat membangun unit usaha sendiri. Ini diharapkan dapat menjadi back-up dana secara terus-menerus, dengan tetap membuka ruang bagi donatur.

Membantu Santri sebagai Investasi Akhirat

“Sampai saat ini kita belum memiliki donatur tetap. Jadi menurut saya, salah satu solusinya kita harus menciptakan sumber dana yang kita kelola, sehingga kegiatan santri, atau logistik dapur akan terjaga, tanpa tergantung dengan donatur. Jadi saya pikir dana dari donatur akan lebih produktf bila kemudian dikelola sebagai modal awal usaha yang kita kelola,” tegas mantan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Palembang ini.

Terkait hal ini, pihaknya pun membuka ruang bagi para donatur untuk membantu modal, baik yang sifatnya hibah atau pinjaman, sehingga distribusi gula jahe yang dipercayakan kepada Rumah Tahfidz Rahmat ini bisa berjalan sebagaimana harapan.

“Kita terbuka. Baik yang hibah maupun pinjaman dengan bagi hasil.  Silakan hubungi kami di no HP. 0812-7127-4232. Istilah kami, dengan membantu modal di bisnis ini, sekaligus infaq sodaqoh untuk investasi akhirat,” ujar Imron.

63 Santri Menunggu Santunan

Seperti diketahui, Rumah Tahfidz  Rahmat Palembang hingga kini mengelola 63 santri, yang terdiri dari santri bermukim dan tidak bermukim. Di antara yang bermukim, ada yang berlatar belakang yatim dhuafa, atau warga sekitar di Palembang dan dari kabupaten di luar Palembang, misalnya dari Musi Banyuasin dan kabupaten lainnya.

Sebagian lain, ada 40 santri lain yang pulang pergi (PP) atau dalam bahasa pesantren disebut “santri kalong”, mereka mengaji pada pagi, siang, sore atau malam. Setelah shalat Isya’ mereka pulang ke rumahnya masing-masing.

“Tapi yang bermukim, 24 jam berada dalam bimbingan dan pengawasan kami, ya mengaji, setor hafalan, latihan ceramah dan kegiatan lainnya,” tambah ayah dari tiga anak ini.

Bagi donatur atau warga yang ingin mengetahui tentang kegiatan Rumah Tahfidz  Rahmat, suami dari Pustrini Hayati, S.Pd.I ini menyarankan untuk membuka website www.rumahtahfidzrahmatplg.com sehingga akan lebih mengetahui secara detail seputar rumah tahfidz tersebut.

Untuk para donatur yang ingin berdonasi, menurut Imron, dapat disalurkan melalui Bank BRI Cabang Polygon Nomor Rekening : 7017-0100-6430-53-4 atas nama Rumah Tahfidz Rahmat atau melalui Bank Mandiri cabang RSU Palembang Nomor Rekening : 112-000-7812-444  atas nama Muh Imron Supriyadi selaku Pimpinan Rumah Tahfidz Rahmat. (ril/shn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.