Diduga Disabotase OTD, Pipa Medco di Babat Alami Kebocoran

Senin, 18 Juni 2018
Petugas PT Medco membersihkan crude oil yang mencemari Sungai Sebagut.

PALI, Sumselupdate.com – Diduga akibat disabotase oknum tidak bertanggungjawab, membuat pipa transfer minyak milik PT Medco EP Indonesia yang terletak di Desa Babat, Kecamatan Penukal, Kabupaten PALI mengalami kebocoran.

Menurut warga setempat kejadian tersebut diketahui pada Jumat (15/6) atau tepat saat hari lebaran. Imbasnya, semburan minyak mentah dari pipa masuk ke Sungai Sebagut dan menimbulkan genangan minyak serta bau tak sedap di sekitar sungai yang biasa digunakan warga untuk keperluan mandi dan cuci.

“Pecahnya di Desa Babat, tapi baunya sampai ke desa Gunung Menang padahal jaraknya cukup jauh. Banyak warga mengeluhkan hal itu, sebab sungai tersebut satu-satunya tempat warga untuk mandi dan cuci. Kami berharap pihak perusahaan bisa segera menuntaskan masalah ini,” kata Musiwan, Kepala Desa Persiapan Gunung Menang Timur, Senin (18/6/2018).

Kejadian itu pula dibenarkan oleh Arka, Kepala Desa Babat. Ia mengatakan bahwa pipa bocor akibat disabotase oknum tidak bertanggungjawab di jalur pipa tersebut sangat sering.

Advertisements

“Sudah sering terjadi di jalur pipa tersebut, dan memang minyak mentah masuk ke sungai, karena lubang yang bocor persis di atas sungai Sebagut,” ungkap Arka.

Namun diakui Arka, bahwa pihak Medco telah turun tangan mengatasi ceceran minyak dan langsung melakukan pembersihan.

“Mungkin hari ini selesai pengerjaan pembersihan, dan kami mengimbau masyarakat agar jangan merusak aset perusahaan, sebab bila tertangkap, resiko tanggung sendiri. Dan juga apabila memang menginginkan sesuatu ke perusahaan, silakan tempuh jalur musyawarah. Karena, imbas akibat sabotase itu dirasakan masyarakat lain yang tidak bersalah,” tukas Arka.

Sementara itu, Yulianto, salahsatu staf humas PT Medco E&P menyebutkan bahwa kejadian tersebut langsung ditindaklanjuti pihak perusahaan. “Pipa bocor tersebut digesek oknum tak bertanggung jawab dan saat ini sedang proses pembersihan,” ungkap Yulianto saat dihubungi.

Dirinya juga mengatakan pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti kepala desa dan pihak kepolisian.

“Kami berharap pihak kepolisian segera mengusut kasus ilegal tapping ini. Karena hal ini sangat merugikan tidak hanya perusahaan tetapi warga sekitar serta kabupaten PALI,” tutupnya. (adj)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.