Cegah Karhutlah, Korem 044/Gapo Sebar Cairan Bios 44 di Lahan Gambut

Minggu, 19 Juni 2016
Anggota TNI dari Korem 044/Gapo melakukan pengisian cairan Bios 44 dari pesawat jenis MI-8-MTV, Minggu (19/6).

Palembang, Sumselupdate.com  –Untuk mencegah kebakaran lahan dan hutan (Karhutla) agar tidak terulang kembali, berbagai upaya terus dilakukan oleh pemerintah meski saat ini wilayah Sumatera Selatan belum memasuki musim kemarau.

Salah satu langkah pencegahan karhutla, jajaran Korem 004 Garuda Dempo mulai menyebar Bios 44 ke wilayah gambut.

Pakar Bio Kimia Molokuler Prof Muhammad Tamim Pardede, Minggu (19/6) mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Korem 044/Gapo mulai melaku siraman perdana cairan yang dinamakan Bios 44 di wilayah lahan gambut yang rawan terbakar dan sulit dipadamkan saat sudah terbakar.

Ia mengklaim cairan yang disebut Bios 44 merupakan jenis paduan beberapa mikroorganisme yang berfungsi mampu memperkecil hingga menutupi rongga-rongga yang ada lahan gambut dalam tempo tertentu, sehingga nantinya lahan tidak mudah terbakar.

Advertisements

“Cairan Bios 44 setelah disiram di area gambut akan berkembang secara terus menerus menutupi rongga gambut yang pada saat kemarau mudah terbakar. Bios 44 akan lebih mudah berkembang kalau kondisi gambut masih dipenuhi air seperti yang ada saat ini,” urainya

Lebih lanjut ia menambahkan cairan Bios 44 selama tiga bulan setelah dilakukan penyiraman akan membuat lahan menjadi subur dan bisa ditanami dengan tanaman, dan saat kemarau lahan gambut telah terkunci dan tidak mudah terbakar.

Menurutnya, cairan bios tidak berbahaya bagi lehidupan di lokasi atau bagi manusia, bakan bisa membuat subur lahan dan bisa menjadi pakanan bagi ikan yang hidup dilahan gambut.

“Kita akan terus menyebar cairan Bios 44 ini ke semua lahan gambut, agar pada saat kemarau cairan Bios 44 yang telah disebar akan menekan kemungkinan kebakaran lahan,” tegasnya.

Sementara into, Kasi Ops Korem 044/Gapo Letk­ol Inf Wahyu menyampaikan cairan telah disebar di Inderalaya karena wilayah tersebut pada saat kemarau tahun lalu terjadi kebakaran yang hebat dan sulit diatasi karena sangat luas.

Selain itu di Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tepatnya di simpang 3,  daerah ini jadi sumber api yang sulit dipadamkan serta jadi sumber asap.

“Kita akan fokus mengembangkan hasil temuan yang telah ditemukan Pakar Bio Kimia Molokuler Prof Muhammad Tamim Pardede, yakni Bios 44 sebagai peredam lahan gambut yang mudah terbakar,” katanya.

Ditambahkannya untuk menyebarkan cairan Bios 44 yang telah dicampur air dengan kapasitas besar, pihaknya bekerja sama dengan tim Karhutla yakni BNPB, BPBD dan pihak terkait dengan menggunakan pesawat MI-8-MTV.

“Nanti akan kita lakukan lagi penyiraman cairan bios 44 yang sudah dicampur air, dan akan kita pantau lagi dalam kurun waktu 3 bulan mendatang,” terangnya

Selain itu, seperti diketahui guna mencegah kebakaran lahan yang menyebabkan kabut asap, pemerintah juga memaksimalkan Penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). (adi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.