Muarabeliti, Sumselupdate.com – Bupati Musi Rawas (Mura) H Hendra Gunawan mengakui, jika kabupaten yang dipimpinnya menjadi daerah dengan status tertinggal.
Pernyataan ini dikemukakan sang bupati saat melaksanakan safari Jumat ke Masjid Jami’ Desa Rantau Bingin, Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut (TPK).
Menurut Hendra, dengan status daerah tertinggal jangan membuat warga berkecil hati, sebab dengan semangat, keiklasan, dan terus rsyukur serta didukung oleh seluruh masyarakat, maka diyakini status tertainggal itu akan lepas pada tahun 2018 mendatang.
Dikatakannya, Program Musi Rawas Sempurna merupakan penyempurnaan dari Program Musi Rawas Darussalam yang telah digulirkan oleh Bupati Mura terdahulu, H Ridwan Mukti.
Untuk meyempurnakan ini harus dengan tekad yang besar dan gigih.
Dibutuhkan ketulusan dengan penuh keyakinan dengan tetap mempedomani semangat AK5, sehingga Musi Rawas Sempurna dapat terwujud.
Selain itu, Bupati mengapreasiasi Camat TPK, seluruh kades di wilayah TPK serta seluruh masyarakat yang ikut serta memakmurkan masjid dan terus meningkatkan syiar agama islam dengan terus mengefektifkan pengajian dan membina mayarakat dan generasi muda mengaktifkan kelompok pengajian.
Pada kesempatan tersebut, Bupati menyerahkan bantuan uang Rp5 juta kepada pengurus Masjid Jami’.
Sementara itu, Camat TPK, Dien Candra mengucapkan terimah kasih atas kedatangan dan bantuan yang diperuntukan Masjid Jami’.
Kedatangan Bupati, menurut dia, merupakan support moral bagi pemerintah kecamatan, desa, dan masyarakat TPK dalam mengembangkan syiar agama di daerahnya.
Dijelaskan camat, pihaknya bersama seluruh kepala desa terus meningkatkan dan perkomitmen mengefektifkan syiar agama islam di Kecamatan TPK dengan terus melakukan pengajian bulanan yang secara bergiliran di 10 desa yang ada di wilayah itu.
Selain itu, pihaknya juga terus melakukan seleksi guru ngaji untuk ditempatkan di 15 Masjid yang ada di kecamatan TPK.
Dari hasil seleksi, masing-masing masjid akan ada dua guru ngaji dan satu marbot yang honornya akan dibebankan pada dana desa dengan besaran honor Rp500 ribu/bulan.
Untuk memaksimalkan program ini, kata camat, setiap guru ngaji akan dievaluasi oleh Ustad Hafiz yang didatangkan dari Malaysia.
Jika dari hasil evaluasi guru ngaji tersebut tidak ada peningkatan terhadap anak didiknya atau tidak berhasil maka akan diganti.
Selain itu khusus untuk marbot ditugaskan untuk mengaktifkan masjid selama 24 jam, sehingga masjid terus dimakmurkan. (ain)