Bangladesh: Myanmar Mesti Terus Didesak Terima Lagi Rohingya

Kamis, 19 April 2018
PM Bangladesh Sheikh Hasina

Bangladesh, Sumselupdate.com – Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengatakan masyarakat internasional mesti terus menekan Myanmar untuk menerima kembali para pengungsi Rohingya, menampik klaim negara tersebut yang menyatakan telah merepatriasi lima orang.

“Masyarakat internasional mesti memberi lebih banyak tekanan untuk Myanmar sehingga mereka mengambil kembali warga mereka sendiri dan memastikan keamanannya,” kata Hasina di London, sebagaimana dikutip Reuters pada Rabu (18/4).

“Myanmar menyatakan mereka siap mengambil kembali Rohingya, tapi mereka tidak mengambil inisiatif.”

Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan hampir 700 ribu etnis mayoritas Muslim itu melarikan diri ke Bangladesh dari Rakhine. Mereka menghindari operasi militer sejak Agustus lalu, di tengah laporan pembunuhan, pemerkosaan dan pembakaran rumah oleh pasukan Myanmar dan Buddha garis keras.

Advertisements

Myanmar menampik hampir semua tudingan tersebut, termasuk sebutan PBB yang menyebut telah terjadi tindakan menyerupai “pembersihan etnis” di negara tersebut. Pemerintah mengklaim menjalankan operasi kontra-pemberontak adalah sah.

Berbicara di acara berbeda di London, Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson dan Menlu Kanada Chrystia Freeland menyerukan investigasi berarti atas laporan kekejaman itu.

“Pihak berwenang (Myanmar) mesti mendemonstrasikan bahwa mereka serius soal keamanan dan keselamatan Rohingya,” kata Johnson.

Hasina mengatakan Bangladesh sudah mengajukan nama 8.000 keluarga Rohingya untuk repatriasi ke Myanmar, tapi negara itu masih menolak menerima mereka.

Myanmar dan Bangladesh menyepakati repatriasi suka rela para pengungsi dalam waktu dua tahun per Januari lalu.

Hasina menentang pernyataan Myanmar yang mengklaim telah merepatriasi keluarga beranggota lima orang dari Bangladesh. Dia menyebut para pengungsi yang dimaksud selama ini tinggal di zona tak bertuan antara kedua negara.

“Mereka tinggal di perbatasan, dengan sebagian anggota keluarga mereka berada di kamp. Mungkin (Myanmar) ingin menunjukkan pada dunia bahwa mereka menerima mereka kembali. Itu tanda yang bagus, tapi jika mereka mau, kenapa hanya satu keluarga?”

Hasina juga memastikan rencana memindahkan 100 ribu Rohingya ke pulau tak layak huni di Pantai Bengal. Walau demikian, dia menepikan kekhawatiran publik bahwa para pengungsi akan dilanda banjir pasang di tempat itu.

“Kami memperkirakan akan memindahkan mereka yang berada di lokasi rentan bahaya ke pulau itu. Bangladesh selalu bisa kebanjiran dan selalu begitu. Kamp itu sangat tidak sehat. Kami sudah menyiapkan tempat lebih baik buat mereka, dengan rumah dan tempat tinggal di mana mereka bisa bekerja.”

“Di tempat tinggal mereka sekarang, musim penghujan akan segera tiba dan bisa jadi ada tanah longsor, kecelakaan bisa terjadi.”

Badan-badan bantuan kemanusiaan, walau demikian, khawatir rencana relokasi itu akan memaparkan para pengungsi Rohingya kepada angin topan, banjir dan penyelundup manusia. (adm3/cnni)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.