15 Tahun Mengajar di Tempat Terisolir, Ini Hadiah dari Disdik Sumsel

Rabu, 12 Juli 2017
Kadisdik Sumsel Widodo memberikan penghargaan kepada Anisak Iin Khasanah.

Palembang, Sumselupdate.com – Diawal tahun ajaran baru, Dinas Pendidikan Sumsel melakukan seleksi dan verifikasi bagi para guru dan kepala sekolah berprestasi, termasuk memberi penghargaan kepada mereka yang telah mengabdi kepada siswa di pelosok.

Seperti yang diterima Anisak Iin Khasanah, ia terpilih sebagai juara 1 guru khusus daerah terpencil tingkat SD usai mengabdi selama 15 tahun di SDN 3 Tungkal Ilir, Kabupaten Banyuasin.

Bahkan menjadi satu-satunya pemenang dan meraih reward dalam pemilihan guru dan tenaga kependidikan berprestasi dan berdedikasi tingkat Sumsel 2017.

Keberhasilannya meraih penghargaan perdana ini bukan tanpa alasan. Menjadi seorang guru di daerah terisolir dengan medan berat setiap hari adalah perjuangan yang harus dilaluinya.

“Akses jalan menuju desa kami saja sangat berat. Kalau hujan turun saya dan guru lain harus jalan kaki dari rumah ke sekolah sekitar 7 km. Itu pun harus berjibaku dengan medan yang berat,” ujarnya usai menerima penghargaan di Hotel Swarna Dwipa Palembang, Rabu (12/7/2017).

Kendati demikian, ia harus sabar dan ikhlas dalam menjalankan tugas mendidik. Sebab ada anak-anak yang menanti di sekolah dan berharap guru mereka datang untuk mengajar.

“Karena aksesnya jauh, maka sekolah kami masih jauh tingkat kemajuan nya dibanding sekolah kota. Terutama dari fasilitas dan sarana penunjang pembelajaran,” ujar wanita kelahiran Muba, 1 September 1980 ini.

Ia menambahkan, untuk meraih penghargaan ini memang sudah dipersiapkannya sejak lama. Makanya ia rajin mengikuti kejuaraan dan mengumpulkan penghargaan.

“Kuncinya harus tulus dalam mengabdi. Niatkan untuk mendidik dan jangan lalai dengan tugas kita sebagai guru. Soal amal ibadah kita, pasti selalu ada balasan nya,” jelas guru yang sudah diangkat PNS 8 tahun lalu ini.

Saat ditanya apakah ada keinginan untuk dirotasi ke sekolah lain, terutama di kota, ibu dua anak ini dengan lugas menolak. Baginya SD tempat ia mengabdi sekarang sudah memberikan kontribusi pendidikan kepada masyarakat.

“Harapan saya tidak muluk-muluk, pemerintah cukup beri perhatian kepada sekolah terpencil seperti kami. Jangan ada perbedaan perlakuan, karena tugas kami juga sama untuk mencerdaskan anak bangsa,” tandasnya. (sbw)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.